Biak Kecik Nyampak
Campak Darat adalah Tarian muda-mudi asli Belitong. Tari campak darat dulu sering dipertunjukkan untuk hiburan saat acara perkawinan, selamatan anak, tujuh belasan dan acara hiburan lainnya. Campak darat adalah tarian berbalas pantun yang diringi dengan musik. Alat musik yang digunakan adalah piul (biola), gong. Campak ditarikan oleh remaja putri dengan gerakan maju mundur berputar sambil menyanyikan pantun. Kemudian pantun tersebut dibalas oleh lelaki yang biasanya sambil memberikan uang (nyawer). Begitu seterusnya hingga selesai. Dengan perkembangan zaman, kini campak darat tidak hanya melulu berbalas pantun, karena anak muda sekarang banyak yang tidak bisa membalas pantun sehingga tidak pede naik ke pentas. Sekarang ada istilah campak modern atau campak dangdut, yang selain berbalas pantun atau menyanyikan pantun tetapi juga menampilkan hiburan lagu-lagu terutama lagu dangdut. Gambar di atas adalah penampilan tarian campak oleh anak SD saat Festival laskar pelangi 2010 di Desa Lenggang, Kecamatan Gantung. Pantun merupakan sastra melayu yang terdiri atas empat kalimat. Dua kalimat pertama merupakan kiasan, perumpamaan atau cerita. Dua kalimat terakhir adalah arti atau pesan yang disampaikan, yang bisa berisi cerita, pertanyaan maupun jawaban. Disebut campak darat karena ada juga campak laut, yang ditarikan oleh orang-orang suku sawang yang juga hidup di Pulau Belitong. Campak laut ditarikan bukan hanya oleh muda-mudi, namun dari kakek nenek hingga ke anak cucu.
Campak darat ne duluk e rajin de panggel urang mun tika ade hiboran. Penari e makai kaos kaki tinggi-tinggi. Biase e nuk bini nuk nari to urang tige nari maju mundor duak tige langkak, kadang-kadang mutar. Urang laki nuk berani naik ke pentas gi nimbalek nari desebut nibeng. Mun urang mudak biase e gak pandai nimbalek nari. Tapi mun urang la tue, selain pandai nimbalek nari, juak pandai ngembalas pantun e. Usa iran mun campak e lamak berenti, muji tukang piul e putus tali piul.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar