Selasa, 13 November 2012

IKAN LINGGANG

Ikan Linggang

Ikan Linggang melingkor

Ikan Linggang tanpa air

Ikan Linggang Idang laok

Ikan Linggang de derom

Ikan Linggang bang derom

Ikan Linggang nak detaman

Ikan linggang sikuk

Pangut Ikan Linggang


Nama Belitong          : Linggang
Nama Indonesia        : Limbat
Nama Ilmiah               : Channa Lucius
Nama Inggris             : Splendid Snakehead atau Forest Snakehead
Nama daerah lain      : Lembat, Lindi
Kerajaan                     : Animalia
Filum                          :  Chordata
Kelas                          : Actinopterygii
Ordo                           : Siluriformes
Famili                          : Clariidae
Genus                         : Clarias
Spesies                      : Clarias Nieuhofii

Ikan Linggang (Clarias Nieuhofii) merupakan jenis ikan lele yang hidup di perairan tawar Pulau Belitung. Ikan Linggang tidak bersisik, mempunyai duri pada sirip dada. Ikan Linggang hidup di sungai besar di hutan Pulau Belitung. Ikan Linggang mempunyai bentuk tubuh yang lebih memanjang dan mempunyai bintik-bintik kekuningan di sekujur tubuhnya. Ikan Linggang sering didapatkan masyarakat dengan cara bebanjor, yaitu memasang umpan pada mata kail yang disebut banjor dengan tali banjor warna hijau yang dikaitkan pada kayu yang ditancapkan. Umpan banjor berupa ikan kecil yang masih hidup seperti ikan kemuring dan lainnya yang disebut umpan hidup, maupun menggunakan umpan kerat, yaitu potongan ikan yang sudah mati. Biasanya umpan banjor dikenakan saat menjelang malam hari, karena ikan linggang keluar untuk makan pada malam hari, dan banjor baru dilihat (ditidau) pada subuh sampai pagi keesokan harinya. Ikan Linggang enak digangan, dipangut, digoreng ataupun dipanggang. Ikan Linggang bisa didapatkan hingga berat 2 kg per ekor. Jika sudah besar, tekstur dagingnya agak keras tidak lembut. Telur Ikan Linggang berwarna coklat dan keras dibanding ikan air tawar lainnya. Selain Ikan Linggang, di Pulau Belitung juga jenis ikan lele lain yaitu Ikan Kelik, dengan ukuran tubuh yang lebih pendek dibanding Ikan Linggang. Ikan Linggang sudah mulai dibudidayakan di kolam bersama ikan lainnya. Nama salah satu desa di Kabupaten Belitung Timur berasal dari nama ikan ini.


Gik barik e, urang ngencarik ikan linggang biase e beriwang malamek ramai-ramai kan sedare atau kan kawan-kawan untuk tujuan nak begawai, sedeka, beruwa atau ape la nuk kan ngundangek urang ramai. Gi malamek e kadang lebe dari semalam, gak pakai kerite, jao kan kampong. Usa kelupak an mawak sangu terutame garam. De utan to muat pundok duluk, baru mancing ikan idang buat umpan. Mun la kan malam, baru masang banjor makai umpan idup, kuang juak makai umpan kerat. Mun dak takut dalu-dalu kuang deselik. Tapi se mun raga takut nunggu pagi la baru detidau. Ati-ati nangkap ikan linggang to, muji ade petik e duak ikok, kalok lukak. Sampai keruma, urang ruma pun la nutok bumbu. Ikan linggang nyaman depais, degangan, depangut, degangan tumis, detunu, desalai, debuat sambal lingkong kuang juak. Mun tika tetuju, dak ngembaraan urang dapat ikan linggang ne biase sampai seguni. ukan gak guni tima, tang guni beras la. 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar